Sosok ayah yang terkadang saya lupakan, penuh kasih sayang dan pengorbanan untuk saya Dia memiliki hati yang lembut tapi selalu terlihat sangat kuat didepan saya.
Kadang dalam sebuah keluarga,saya sebagai anak selalu lebih dekat dengan ibu bahkan kakak atau adik,dibanding ayah. Taukah sebenarnya bagaimana ayah saya dibalik sikap tegasnya?
Saat saya main sampai larut, ayahlah yang mnyuruh ibu menelpon kita.
Saat saya ulang tahun, ayahlah org yg mati matian bekerja untuk membeli hadiah atau bahkan hanya sebuah kue kecil.
Saat saya sakit, ayahlah orang yang rela berusaha mencari dokter walau hujan atau apapun.
Saat saya lupa ibadah, ayahlah orang yang selalu mengingatkan saya.
Saat saya terluka, ayahlah orang yang mampu menggendong saya.
Saat saya tumbuh dewasa, ayahlah yang selalu menyelipkan nama kita dalam doanya.
Saat saya menikah kelak, ayahlah orang yang paling tak rela kehilangan saya.
Saat saya ulang tahun, ayahlah org yg mati matian bekerja untuk membeli hadiah atau bahkan hanya sebuah kue kecil.
Saat saya sakit, ayahlah orang yang rela berusaha mencari dokter walau hujan atau apapun.
Saat saya lupa ibadah, ayahlah orang yang selalu mengingatkan saya.
Saat saya terluka, ayahlah orang yang mampu menggendong saya.
Saat saya tumbuh dewasa, ayahlah yang selalu menyelipkan nama kita dalam doanya.
Saat saya menikah kelak, ayahlah orang yang paling tak rela kehilangan saya.
Tapi terkadang ayah saya selalu terlihat cuek?terlihat kuat saat bersama anaknya. Dan ayah saya mungkin hanya mengeluh kepada Tuhan. mungkin Andai Tuhan bicara dengan ayah saya, “anakmu akan Ku panggil”, mungkin ayah akan mnjawab “tukarlah nyawaku dengan nyawanya, aku ikhlas”.
Kadang saya menghargai ayah hanya karna rasa takut, kadang saya lebih mudah cerita masalah ke ibu dibandingkan ayah. Sesungguhnya dibalik keras kepala ayah, tersimpan hati yang sangat lembut. Selagi ada kesempatan, banggakanlah dia, teruslah buat dia tersenyum. Peluklah ayahmu karna ayah tak mampu mengalahkan egonya. Hargai, hormati, dan cintailah ayahmu melebihi cinta pada diri kita sendiri.
My Father
No comments:
Post a Comment