Selamat Datang di Blog Kami

Wellcome

10 February 2013

TIPS DAN TRIK YAMAHA JUPITER MX & Yamaha Jupiter MX Impression


TIPS DAN TRIK YAMAHA JUPITER MX


yamaha jupiter mx
yamaha jupiter mx
Untuk pengguna motor jupiter MX mungkin sudah mengalami hal dibawah ini, atau bahkan belum pernah merasakan hal ini. Dimana pada motor ini sering  adanya masalah yang sifatnya sering dijumpai. Untuk itu akan dibahas permasalahan yang sering terjadi pada yamaha jupiter MX dengan tahun produksi 2008 kebawah, karena pada produksi diatas 2008 jarang dijumpai permasalahan yang serupa. Permasalahan tersebut antara lain adalah sok belakang yang terasa tidak stabil, kipas radiator yang mati, kampas kopling yang gosong dan gigi 4 yang ngedrop.
Untuk permasalahan pertama adalah sok belakang yang tidak stabil, khususnya pada saat melewati jalan yang jelek. Sehingga terasa ngayun dan kurang nyaman. Permasalahan ini memang terjadi dikarenakan sok yang terlalu empuk sehingga reboundnya terasa lambat. Solusinya adalah pergantian shockbreaker dengan versi aftermarket seperti YSS, KTC dll yang karakternya lebih keras.
Kipas radiator yang tidak berfungsi. Pada kipas radiator akan hidup dan aktif sesuai dengan perintah sensor panas(thermo swicth) yang terdapat di samping blok mesin sebelah kanan. Sensor tersebut akan menyala bila suhu mesin mencapai 95-98 derajat. Tetapi kadang kipas ini tidak bekerja atau kadang hidup kadang tidak, sehingga dapat menyebabkan panas yang berlebih dan akhirnya terjadi overheating. Hal diatas terjadi dikarenakan thermoswitch yang rusak dan harus diganti dengan yang baru.
Kampas kopling gosong, hal ini terjadi biasanya dikarenakan volume oli yang kurang. Sehingga pelumasannya kurang merata dan ada bagian yang tidak terlumasi dengan baik khususnya pada area kampas kopling.  Solusinya adalah dengan menambahkan volume oli sekitar 0,2 liter. Kemudian dibuat jalur oli baru pada rumah kopling dengan cara melubangi rumah kopling pada sisi luar secara merata.
Gigi 4 terasa tidak bertenaga, ini merupakan adanya keluhan yang sering terjadi dimana gigi 4 motor ini terasa sangat lambat dan tenaganya terasa ngedrop. Ini dikarenakan campuran bensin dan udara yang terlalu basah, dikarenakan ukuran main jet yang terlalu besar(standar pabrik pilot jet 20, main jet 105) bisa diganti yang lebih kecil khususnya pada main jet. Diganti dengan kepunyaan suzuki satria 2-tak yang ukurannya 97,2.

Sumber : http://bahasotomotif.com/2012/10/tips-dan-trik-yamaha-jupiter-mx/

Yamaha Jupiter MX Impression



Yamaha Jupiter MX memang bukan motor baru lagi. Namun saya belum lama mencobanya. Motor ini bisa disebut cub dengan kapasitas terbesar, dibawah Satria FU yang lebih sering dianggap motor sport.

Yamaha Jupiter MX ini agak berbeda dengan cub Yamaha versi sebelumnya yaitu Jupiter Z dan Vega, karena posturnya yang tinggi sehingga tidak terkesan mungil. Mungkin menyesuaikan dengan kapasitas mesin yang gambot.
Begitu naik ke sadel motor ini, memang tetap khas Yamaha. Walaupun posisi stang lebih tinggi, namun karena saya sudah lama naik Shogun jadi tidak terlalu berbeda dengan stang yang lebih tinggi. Begitu starter dihidupkan, suara mesin memang terdengar gahar dan agak ngebass, mungkin faktor knalpot menentukan.
Siluet
Siluet motor ini terlihat sporty, namun sepertinya tarikan garisnya agak terlalu kalem. Penggunaan spakbor a la motor sport memberikan ruangan kosong yang cukup besar karena fork depan yang juga panjang. Efeknya seperti baju kedodoran, harusnya dibuat agar tampak rapat.
Mengganti dengan spak bor bebek akan mengurangi aura sportnya, sehingga banyak yang mengganti suling shockbreaker depan dengan kepunyaan Jupiter Z lama. Bentuk forknya juga seperti cub asli, yaitu as roda berasa di depan as fork. Agar lebih berkesan sport harusnya menggunakan fork seperti Satria 120R, dengan dimensi yang diperbesar.
Fitur
Fitur yang diusung motor ini lumayan lengkap. Monoshock, lampu sein dan lampu senja yang ber-arura R1. Begel belakang juga bentuknya bagus, serasi dengan buntutnya. Versi sekarang hanya menyediakan versi velg CW baik yang kopling manual maupun otomatis.
Ketika melewati jalan berlubang, bergelombang atau polisi tidur, saya rasa redaman monoshocknya nyaman sekali.
Fitur yang baru ada di Indonesia adalah Balancer Stang yang bisa berputar (hal yang sama diterapkan di Vixion). Bertujuan agar ketika motor jatuh menjadi lebihaman karena tidak langsung terbentur melainkan ada sedikit pergerakan.
Namun ada beberapa hal yang kurang sreg, dan kalo diupgrade pasti akan mendongkrak penampilan:
  • Masih menggunakan kunci konvensional, akan lebih aman kalo menggunakan kunci magnetik seperti halnya yang digunakan Mio Soul, New Jupiter Z atau Xeon.
  • Tidak ada fitur bagasi, hal ini yang menyebabkan banyak yang berlaih ke merk lain. Fans Yamaha pasti ingin memiliki motor ini, namun kalo dia menggunakannya sebagai kendaraan keluarga maka fitur bagasi diperlukan. Walau bagaimanapun Jupiter MX tetaplah motor bebek.
  • Tombol-tombol dan spion persis seperti yang digunakan Mio (juga bebek lain). Kesannya kurang gahar untuk Jupiter MX.
Banyak juga yang mempermasalahkan tentang bentuk swing-arm yang ujungnya gepeng, namun di sebelah dalam. Swing arm seperti itu sebenarnya tidak masalah dari segi teknis, Vixion pun menggunakan model yang sama.
Kalo menurut saya juga, bentuk speedometer dan lampu belakang juga terlalu sederhana, kalo diganti seperti yang digunakan Yamaha X1R pasti lebih keren:
Performa
Untuk performa motor ini mengandalkan torsi yang besar(11,65 n.m (1,165 kgf.m) / 5500 rpm). Untuk kecepatan 0 – 80 km/jam (versi speedometer) mudah dikail. Sepertinya hal ini sudah umum di motor-motor berkarakter over stroke. Kelemahannya dari 80 km/jam naikya pelan-pelan. Jadi tidak heran jika Jupiter MX kalah di top speed dengan Satria FU maupun CS1 yang overbore.
Jadi motor ini cocok untuk stop-go dan tanjakan, ataupun ketika menyalip kendaraan lain.
Saya pernah mencoba berboncengan lebih dari 2 di tanjakan sepanjang 1 km, dengan bobot penumpang kurang lebih 150 kg (jangan ditiru), gigi 3 masih kuat sampai akhir tanjakan dan jalannya lumayan cepat.
Saya bandingkan dengan Shogun 125, pertama gigi 2, kemudian harus diturunkan ke gigi 1 sampai akhir tanjakan.
Tanjakannya kurang lebih seperti ini:
Kalo dari program Global Mapper, terlihat seperti ini:
Mengenai konsumsi bahan bakar, saya belum pernah membuktikannya. Banyak yang bilang boros, namun tidak sedikit yang bilang irit. Kalo dari feeling memang subyektif, tergantung komparasinya.

Sumber : http://maskurblog.wordpress.com/2010/07/10/yamaha-jupiter-mx-impression/

05 February 2013

SOHC vs DOHC

SOHC vs DOHC… pilih mana…???

Well.. pada motorcycle … teknologi SOHC ataupun DOHC banyak ditemui pada motor 4 stroke…!!! SOHC (Single Overhead Camshaft) sebagaimana elo bisa diliat digambar sebelah kanan… disebut single karena hanya mempunyai satu camshaft…!!! Dan melalui camshaft dan lifter (jendolannya)… atau kadang bisa menggunakan rocker arm.. yang menggerakkan valves baik intake valves ataupun exhaust valves…!!! Biasanya dalam 1 cylinder… yang SOHC mempunyai 2 valves… 1 untuk intake dan 1 untuk exhaust valves. Namun ada juga yang mendesign 4 valves… yaitu 2 untuk intake dan 2 untuk exhaust valves…!!! Namun hal ini akan cukup rumit mendesignnya… ditanya kenapa ??? Karena ini menyangkut timing… antara intake valves buka/tutup dan exhaust valves buka tutup kudu match timing nya.. kalau nggak .. bakalan dihajar ama piston…!!!
Gimana dengan DOHC (double overhead camshaft)…??? DOHC .. yah tentu saja menggunakan 2 camshaft…!!! Nah standard DOHC tuh 1 cylinder udah 4 valves… jadi yang pasti valve intake dan valve exhaustnya.. double dibandingkan dengan SOHC (yang standard lho)…!!! Terus impactnya gimana ??? Intake valves tuh khan buat nyemprot campuran udara + bensin… nah jika valvesnya double.. maka semburannya bakalan banyak… dan itu artinya more power… apalagi ditambah dengan compression tinggi… plus NOS… walah… melejit.. tuh motor…!!! Sering kali… DOHC tuh untuk ngimbangin 2 stroke… artinya untuk dapat mengejar kekalahan 2 langkah… maka valvenya di double in…!!! Walau tetep aza… ada waktu untuk itu…!!! Nggak heran istilahnya.. kalau pake bebek 4 stroke.. kudu diurut… apalagi yang SOHC…!!! Kalau 2 stroke nggak betele-tele kayak gini… makanya masih banyak 2 stroke lover… coz more speed…!!!
Khususnya motor cc kecil… DOHC dan SOHC ..sangat kerasa banget…!!! Teknologi DOHC pasti aza lebih mahal… (gampangnya aza.. lihat aza material yang digunakan.. dan ngukur timing nya lebih kompleks)..!!! FU-150 nerapin DOHC 150cc… (pertimbangan gue milih si FU salah satunya ini neh…) nah bisa dibayangin khan dengan cc 150cc… pake DOHC… pluz power to weight rationya yang lumayan… yah jadi ngacir…!!! Jup 135MX komeng… pakai 4 valve walau SOHC… juga lumayan… tapi kalau lainnya 2 valves… !!! Terus impactnya gimana…!!! 4 valves.. yah terang lebih ngacir dan boroz… sedangkan 2 valves … lebih lelet dan irit.. !!! Coba aza di langsam.. diaduin.. pasti yang lebih mati 4 valves duluan…. yah wajar… !!!  jadi jangan diperdebatkan ini.. lebih irit dan itu lebih boroz.. teknologinya aza udah ketahuan… tergantung kitanya mau milih yang gimana… betul…???



Sumber : 
http://triatmono.wordpress.com/2007/09/14/sohc-vs-dohc-pilih-mana/
ads ads ads ads